Sabtu, 03 April 2010

Bupati Marah

Contoh Pidato - Rapat antara Ormas dan LSM yang pro dan kontra terhadap pengesahaan Perda Pendalaman Alur Pelayaran di ruang rapat lantai 3 Kantor Bupati Karimun, Rabu (31/3) nyaris ricuh. Rapat yang dipimpin langsung oleh Bupati Karimun Dr H Nurdin Basirun. Sos. M.Si sejatinya adalah sesuai kesepakatan untuk mendudukan masalah mencari solusi terbaik berubah menjadi ajang saling hujat dan saling tuding diantara ormas dan LSM yang pro dan kontra terhadap pengesahan Perda Pendalaman Alur.

Pidato Bahkan emosi Nurdin Basirun hampir saja terpancing dengan aksi walk out sesaat rapat baru dimulai yang dilakukan oleh Zaizulfikar, tokoh masyarakat Karimun yang sedari awal menolak perda itu bersama sejumlah rekannya usai Nurdin penyampaikan pidato pengantar.

Wajah Bupati Karimun H Nurdin Basirun terlihat memerah dan marah saat rapat berlangsung. Namun dengan tenang Nurdin berusaha menahan emosi agar suasana rapat kembali kondusif dan tidak ricuh.

Insiden itu bermula dari sesaat rapat dimulai yang dibuka oleh Asisten III Drs Samsuardi untuk mempersilakan kepada Bupati Karimun Nurdin Basirun memberikan penjelasan dan latar belakang terkait dengan Perda Pendalaman Alur yang memicu kontroversi di tengah masyarakat saat ini.

Diawal pemaparannya, Nurdin mengatakan bahwa latar belakang dari dibuatnya Perda itu adalah mengingat dan menimbang bahwa wilayah Karimun sebagai salah satu wilayah FTZ punya posisi yang sangat strategis di jalur perdagangan yang sangat padat antara Singapur dan Malaysia.

"Berkaca dari situasi ini dan pola pikir kami untuk kemajuan Karimun kedepan, makanya kita berfikir bagaimana berusaha untuk membuat daya saing dengan dibuatnya Perda Pendalaman Alur. Ini supaya ada payung hukum yang jelas soal pengembangan Kawasan Terpadu dan Pendalaman Alur Pelayaran. Ini yang kita buat dan tak ada niat untuk merugikan masyarakat," jelas Nurdin dalam paparannya.

Namun barunya saja Nurdin usai menyampaikan penjelasaanya, tiba-tiba Zaizulfikal melakukan interupsi meminta waktu untuk bicara menyampaikan pendapatnya di hadapan peserta rapat.

"Bapak Bupati yang terhormat, rasanya kami paham soal pemaparan bapak tadi. Terlebih dahulu kami perlu tahu apakah Perda ini sudah disahkan dan ditandatangani apa belum. Jika kami di sini hanya cuma mendengarkan soal penjelasaan Perda ini, rasanya tidak perlu kami di sini," tanya Zaizulfikar atau kerap disapa Boy kepada Bupati Nurdin Basirun dan Zainuddin Ahmad dari DPRD Karimun yang hadir mendampingi Bupati.

Setelah itu spontan Zaizulfikar diikuti sejumlah rekannya berdiri dan meninggalkan ruangan pertemuan. "Maaf bapak-bapak sekalian yang terhormat silahkan lanjutkan saja kami tidak ikut," ucap Zaizulfikar.

Sontak tindakan Zaizulfikar dan rekannya mendapat tanggapan dan sindiran dari Bupati Nurdin Basirun yang dengan muka memendam amarah berusaha menahan emosi.

"Ini adalah contoh yang baek dari pemuda Karimun. Bukan dengan cara begini hendak menyelesaikan masalah. Katanya kita orang Melayu orang beradat, tapi kok seperti ini. Kalau hendak menyelesaikan masalaha mari kita berantam dan betumbuk di forum ini," sindir Nurdin Basirun disambut sorakan dukungan dari peserta rapat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar